Thursday, October 15, 2015

Rezeki itu bernama teman.




Lucu itu...
ketika teman-teman kantor heboh dapet prospekan baru.

Bukan terkait pembiayaan atau pendanaan.

Diluar itu mereka seperti memasang radar,
untuk menangkap 'customer' yang mungkin bisa diprospek
dengan prinsip sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui.
Pagi itu tiba-tiba rekan saya telpon ke ext saya,
meminta untuk dikunjungi meja kerjanya sebentar saja.
Ia menyodorkan data akurat beserta foto dua pria single.
Menjabarkan secara ringkas kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Saya melongo, sementara kepala kantor saya senyum-senyum-
yang ternyata sudah kongkalikong.
Aiihhh.... antara pengen ngakak dan terharu.
Mereka yang sudah terlatih jualan produk perbankan,
menjadi agen biro jodoh dadakan.
Yah namanya juga dadakan,
masalah jodoh kan bukan cuma tentang BI checking nya bagus atau gak,
masuk daftar DHN dan Blacklist PPATK atau gak.
ketika ditanya status lebih lanjut mereka kelabakan-
apakah sudah punya pacar/punya calon istri/punya tunangan/lagi ta'arufan.-
Mereka rupanya butuh identifikasi lebih lanjut.
Dan pertanyaan urgent lainnya, menyontek kalimat dari seorang teman.
"Dia nya mau gak sama gue??" Hehe.
Bukan masalah kelak berhasil atau gak,
karena lebih sering cerita kayak gini berakhir dengan cekikikan.
Tapi, bentuk perhatian mereka itu...
bikin saya sekali lagi mensyukuri 'rezeki' berupa rekan-rekan kerja yang menyenangkan.
Jakarta, 9 Oktober 2015

No comments:

Post a Comment