Tuesday, September 8, 2015

Energi yang menular

Betapa energi positif itu menular.

Pagi ini seperti pagi-pagi sebelumnya, angkot berwarna merah menyala menjadi teman perjalanan saya ke kantor.
Angkot pertama dikendalikan oleh supir berperawakan kurus, yang terus memacu mobilnya berkejaran dengan angkot satu trayeknya. Rupaya mereka gagal memperhitungkan putaran roda mobil yang dibawanya sehingga harus bersisian berebut penumpang.
Angkot kedua, dikendalikan oleh seorang supir tambun berkepala plontos yang sejak saya masuk dan duduk bersenandung kecil. Berseloroh “Boleeeeh.” dengan semangat ketika penumpang minta berhenti di suatu tempat. Menyapa sesama supir angkot satu trayeknya yang kebetulan berpapasan di jalur masing-masing sambil tertawa-tawa.
Saya senyum-senyum sendiri dibalik masker kodok berwarna hijau yang saya kenakan.
Suatu kali, saya dengan seorang teman pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa keperluan.
Tiba di satu toko, sang pramuniaga menghampiri tanpa sepatah kata dan seulas senyum pun di bibirnya. Bahkan pertanyaan kecil saya tentang produk yang dijualnya pun tidak ditanggapinya. Ia masih berdiri mematung, sementara saya asyik memilah. Sambil dibisiki rekan saya,mungkin mbaknya habis bertengkar dengan suami di rumah. Saya mengangguk pelan, atau karena barang yang akan kami beli tidak seberapa harganya? –astaghfirullah, saya mulai berprasangka macam-macam sekaligus terbawa sebal dibuatnya.
Selesai memilih dan memutuskan (hidup memang selalu tentang ini- eh) saya menyerahkan uang untuk membayar sambil berseloroh “ Mbaknya capek banget yaaa?” dengan nada lembut dan dibuat semanis dan se-empati mungkin (uhuk). Wajah yang semula kusut itu perlahan mengurai dengan segaris senyum di wajahnya, lalu dengan malu-malu mengelak dari yang saya tuduhkan. “Habis kelihatannya capek banget (penghalusan dari kata bĂȘte banget-hehe) dari tadi wajahnya.” Ia menyerahkan kembalian dengan senyum yang makin melebar dan ucapan terimakasih.
Dan saya melenggang pergi dengan senyum kemenangan. Sementara rekan saya terus memberondong saya dengan pertanyaan, “Elo apain tadi mbak-mbaknya? Jadi senyum manis begituuu…
Jadi, percaya kan kalau energi positif itu menular? Begitupun dengan energi negative. Tinggal bagaimana kita memilih dan memutuskan. Energi mana yang ingin kita bagikan :) 
Semangat Pagi!
Jakarta, 080915
 

No comments:

Post a Comment