Mungkin hanya Tuhan yang tahu segalanya Apa yang kuinginkan di saat-saat ini Kau takkan percaya kau selalu di hati Haruskah ku menangis tuk mengatakan yang sesungguhnya Kaulah segalanya untukku Kaulah curahan hati ini Tak mungkin ku melupakanmu Tiada lagi yang kuharap Hanya kau seorangdiikuti penari-penari yang berdatangan secara bergantian memberikan bunga disepanjang jalan. Sampai diujung jalan, Mas Agung sudah berdiri sambil memegang lembaran papan dengan tulisan-tulisan diatasnya. Tulisan yang saya ingat diantaranya,
"Terimakasih telah menjadi telinga dalam kehidupanku." "Aku pun akan terus menjadi kompas dalam kehidupanmu."Dingdong! Saya pun berkaca-kaca membacanya... :'( Mereka pun berpelukaaaaaan (gak papa,, kan udah halal ^__^) Di akhir, seorang crew nya bertanya lagi. Kali ini kepada Mbak Lela. "Bagaimana awalnya sampai Mbak Lela dan Mas Agung ini akhirnya memutuskan untuk menikah?" Mbak Lela dengan sisa-sisa air mata di pipinya menjawab, "Banyak yang bertanya kepada saya kenapa saya memilih dia. Saat itu saya balik bertanya, apakah kita bisa memilih dari rahim mana kita dilahirkan? Pertanyaan itu sama. Bagi saya, Mas Agung adalah jodoh yang diberikan oleh Allah untuk saya. Pun jika saat itu saya menolak Mas Agung, dan jika ia benar-benar jodoh saya, saya pasti tetap akan bersamanya. Itu takdir Allah. Dan saya percaya itu."
"Kami ini tidak pacaran Mbak, memang bagi sebagian orang ini merupakan hal yang berat. Apalagi Mas Agung punya keterbatasan dalam komunikasi. Sementara yang saya ketahui, langgengnya sebuah hubungan sangat tergantung dengan komunikasi. Hingga akhirnya saya bertanya pada guru ngaji saya. Ustadz, saya sedang ta'aruf dengan seorang pria tuna rungu. Bagaimana ustadz? Bagaimana saya bisa menjalani hubungan yang baik tanpa komunikasi yang baik pula?"
"Ia menjawab, komunikasi tidak terletak pada panca indera. Komunikasi yang baik terletak pada keikhlasan memberi dan menerima pasangan kita. Jawaban ustadz itulah yang membuat saya akhirnya mantap menerima pinangan Mas Agung." #jlebjlebjleb Saya pribadi belajar banyak sekali dari tayangan ini, so inspiring... tentang ilmu ikhlas, tentang cinta yang dilandaskan kepada Sang Pencipta, tentang penerimaan yang tulus... Karena tidak semua orang bisa seperti Mbak Lela, dan tidak semua orang bisa seperti Mas Agung. Tentu, tidak semua pasangan seperti mereka. Saya tidak akan memberikan kesimpulan apa-apa, hanya selantun doa.. semoga kita, terutama saya, bisa sedikit merenung, memetik ibroh, dari secuil kisah ini... Dan.. satu lagi, bagi saya kisah mereka jauh lebih romantis dari Romeo dan Juliet yang melegenda itu.
sumpah terharu banget !!! aku jadi terinpirasi dengan semua tayangan yang di tayangin di acara Net . sunggu luar biasa :) aku sadar bahwa manusia tdk ada yang sempurna dan jika kita ingin sempurna kita harus tau siapa diri kita :) dan aku mulai bisa mencintai org2 yang beda !!!!!!1
ReplyDelete