Tuesday, April 3, 2012

Melewati Fase Demi Fase

Setiap fase, memiliki ujian masing-masing.

Masih lekat dalam ingatan saya ketika masa-masa dimana saya harus berjibaku memperjuangkan tugas akhir. Dimana saya jatuh bangun mengambil hati para dosen pembimbing agar segera menandatangani lembar pengesahan skripsi menuju sidang. Dimana saya harus menahan bibir kering ini untuk tetap tersenyum dan berusaha menampilkan wajah tenang ketika menghadapi ruang dingin dan kaku bernama; ruang sidang IPTP. Hingga akhirnya ucapan selamat meluncur dari para dosen yang berjumlah lima orang itu. Well, perjuangan belum berakhir sampai di situ. Waktu satu bulan yang diberikan panitia ujian untuk perbaikan skripsi saya ternyata kurang, karena saya justru lebih banyak menghabiskan kesempatan itu untuk mengumpulkan 'keberanian' kembali untuk menghadapi dosen pembimbing. Surat perpanjangan pun dibuat agar saya tidak terkena hukuman 'ujian sidang ulang'.
Waktu berlalu, keringat dan air mata bahkan ikut mewarnai perjalanan menuju pengurusan surat keterangan lulus ini demi mempertaruhkan gelar S.Pt saya yang masih sementara. Hingga akhirnya saya bisa tersenyum membawa lembar SKL dan mengurus kelengkapan pendaftaran wisuda ke bagian administrasi di rektorat. Ya, masih terbayang jelas ketika senyum tak berhenti mengembang dari bibir ini ketika langkah demi langkah menuju rektorat IPB Darmaga. Langit tampak cerah, udara terasa sejuk, sekeliling hutan yang saya lewati bahkan terasa lebih indah dari taman bunga. Yang ini agak berlebihan memang. Tapi ini semata ingin membuktikan bahwa, bukan tempat indah yang akan membuatmu bahagia;tapi hati bahagia yang akan membuat tempatmu berpijak layaknya syurga :)
"Sungguh setelah kesulitan itu akan ada kemudahan."
Janji-Nya di surah Al Insyirah bergaung-gaung, semua sakit,lelah,tangis,pada akhirnya akan membawa kita pada senyuman. Sungguh rencana-Nya yang indah dan tak terjangkau logika manusia.
Lalu, apa berhenti di situ? Tidak. Kembali ke baris awal tulisan ini.
Setiap fase, memiliki ujian masing-masing.
Ya, ternyata lulus, bergelar sarjana, daftar wisuda, bukan akhir dari semua perjuangan saya. Setelah melepas gelar sebagai mahasiswa, otomatis gelar 'pengangguran' melekat tak nampak di kening saya. Seakan tak akan pernah habisnya dunia ini...padahal hanya secelupan jari saja lamanya..

No comments:

Post a Comment