Friday, July 29, 2011

Nyanyian Angin #6


Aku masih disini, terpaku menatap layar laptop, kembali menginstal ulang hatiku untuk mencintainya; tugasku. Saat tiba-tiba kau hadir di tengah pagi yang damai.
"Kau? Datang sepagi ini? Ada angin apa?"
"Hmm... ada angin yang mengabarkanku kalau kau sedang sibuk sekali di depan laptopmu pagi ini. maka aku ingin memastikannya sendiri, kalau kau benar-benar melakukan tugasmu dengan baik."
aku tersenyum tipis. setipis kabut pagi yang menyapa matahari di ufuk timur.
"Ya, aku ingin memperbaiki semuanya. Kelalaianku selama ini, meski tidak akan menghapus semua salah yang telah kubuat, kuharap minimal kerusakannya tidak bertambah parah."
kau tersenyum. belum pernah aku melihat senyummu semanis ini. Hey! Benarkah kau setuju dan mendukungku?
lalu aku melepaskan pandanganku dari laptop beralih ke matamu.
"kau tahu? kau sangat banyak membantuku."
kau menyeringai. tampak salah tingkah mendengar pernyataan jujurku.
"disaat semua orang tertawa dengan lelucon yang kubuat, kau bahkan tahu air mata yang mengalir deras di hatiku. disaat aku bilang tidak apa-apa, kau menamparku keras untuk menyadarkanku kalau sebuah luka akan membusuk jika tidak diobati segera. disaat aku ingin sendirian, kau mengingatkanku untuk tak pernah sendiri karena hakikat manusia diciptakan adalah hidup berdampingan." aku menarik nafas. dan kau masih membisu mendengarkanku dengan seksama.
"kau, disaat aku tak punya teman untuk mendengar keluhku. hanya kau yang selalu datang dan setia menemaniku. karena kau tahu, sekuat apapun aku untuk menyembunyikan kegelisahan, akan ada saatnya semua itu akan meledak dan berganti menjadi lahar panas yang dapat menghancurkan apa yang ada di sekitarku."
kau kini menghinggapi sebuah persegi berbingkai merah muda, kemarin kau ada di pantulan kaca jendela, kemarin lusa kau bersembunyi di genangan air hujan, kau selalu tersenyum disaat aku berwajah kusut. kau sisi lain dariku, selalu muncul ketika kutatap cermin berbingkai merah muda di dinding kamarku, kau bayanganku.
***TamaT

No comments:

Post a Comment