Sunday, May 15, 2011

Konstelasi cahaya

by Desti Adzkia on Wednesday, May 11, 2011 at 11:16pm

Malam ini aq berkaca pada langit, ia membisikiku sesuatu "Kau tak perlu siapa pun, kau hanya butuh Tuhanmu."aku mengangguk sambil menikmati keindahan sang bulan yang mengintip malu-malu dibalik sekelumit awan. Satu bintang yang sangat terang menghampiriku, ia bawa sehelai kelambu siang lalu mengusapkannya di pipiku yang membasah "Semoga ini bisa mengobati mendung di hatimu." aku tersenyum, berterima kasih. "Jika kau meredup, mendekatlah padaku... aku akan membagi cahayaku untukmu juga. Agar kita bisa bersinar bersama."



Angin malam mendesau, menambah kesunyian yang berdendang. Hujan di hatiku menderas, aku kelu hendak mengadu pada Tuhanku. Terlampau malu; begitu banyak kesah yang diajukan. Kulangkahkan kaki, meminta ia untuk terus melangkah tanpa kuberi peta tujuan. Hingga pada suatu titik ia berhenti, ujungnya berdebam dengan dinding tinggi. Ternyata jalannya sudah habis. Bintang lain berlari ke arahku, memelukku erat "Kenapa kau tidak katakan kalau kau butuh punggungku sekarang? Kau bisa memintanya kapan pun." kepalaku merunduk, berseteru dengan isak tanpa nada. Ia hanya diam;membiarkanku menenang.



"Aku takut sendirian." kuberanikan mengadu pada hampa. "Ah, naif sekali..padahal Tuhanmu selalu ada untukmu." seekor kucing menyeringai sinis, memperhatikanku dari atas genting. Aku semakin takluk pada kelabu. "Rabb, aku ini nila dan yang lain adalah susu." kalimat itu tumpah.



"Kita semua ini memang susu dalam belanga, kadang ada nila yang jatuh, kadang juga jingga atau violet yang beradu. Namun, bukankah setiap pekan selalu ada tumpahan susu lagi di belanga kita? yang selalu memperbaharui isi belanga ini?" ia menyikutku;bintang yang lainnya. Mataku berkaca,



"kelak di hari nanti, akan ada menara-menara cantik yang menjulang bercahaya..."



semoga itu kita.



11.15 a.m 5/11/2011

No comments:

Post a Comment