Sunday, May 15, 2011

jatuh cinta #2

by Desti Adzkia on Saturday, April 23, 2011 at 7:11pm

“Bagaimana jika aku jatuh cinta padanya, Nay?” selepas mengajukan pertanyaan menggantung itu, ia beranjak untuk berdiri mensejajari jendela kamarku yang sejak tadi kubuka. Tercium aroma tanah basah selepas hujan, rintiknya masih tersisa yang semakin mendramatisir keadaan. Ia berdiri disana membelakangiku, menatap tarian dedaunan yang tersentuh angin. Aku mulai memikirkan sesuatu, padanya? Pada siapa maksudnya? Namun aku enggan menanyakannya, biarlah dia saja yang bercerita tanpa ku tanya.

“Ia selalu ada saat kubutuhkan, Nay. Ia selalu mendengarkan jika aku sedang butuh didengar, ia orang baik, Nay.” Aku masih bertahan untuk tidak beranjak, meski sebenarnya benak ini dipenuhi tanda tanya. Rasa sesal menyeruak di dada, ini juga pastilah karena aku sebagai sahabatnya telah lalai. Mungkin aku tak selalu ada saat ia butuhkan, mungkin aku tidak selalu bisa mendengarnya, atau mungkin juga aku masih kalah baik. Wanita mana yang tak luluh diperlakukan bak putri raja? Meski mimpiku lebih sering ingin seperti Sang Rasul dengan Ibunda Khadijah daripada Cinderella.

“Ia berjanji akan menikahiku, Nay.” Ia berbalik, senyumnya mengembang, wajahnya seindah kepakan kupu-kupu di langit senja. “Setelah kami lulus dan ia telah mapan.” Ujarnya penuh harapan optimis.

“Apa ia bisa menepati janjinya?” aku bertanya hati-hati. “Bukankah banyak hal yang akan terjadi dalam waktu selama itu, Sha?”

“Ia telah berjanji, dan aku percaya.” Ia mempertegas perkataannya.

Aku menelan ludah. Pahit. Kupandangi wajahnya, sebentuk wajah yang telah membersamaiku dalam bingkai ukhuwah hampir 4 tahun. Ternyata waktu selama itu tak cukup untuk menyelami hatinya, mengetahui apa maunya. Asaku melanglang pada kisah Ali dan Fatimah, kisah paling romantis menurutku. Memendam rasa berbilang waktu, namun tak juga satu sama lain saling ungkapkan. Hingga keikhlasan akan rencana terbaik dari Rabb-nya menghantarkan pertemuan dua cinta yang memukau. Dan janji Allah, pastilah ditepati.



*Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh, alur, cerita, maka itu adalah hal yang tidak disengaja.

No comments:

Post a Comment