Fenomena Mahasiswa (Part 2)

Malam ini, kembali menghabiskan waktu di LSI (Lembaga Sumberdaya Informasi) alias perpustakaan kampus IPB.


Kegiatan ini, tampaknya akan rutin saya jalani di masa tingkat akhir seperti sekarang(bersiaplah untuk mahasiswa menyongsong tingkat akhir). Setelah tadi siang kembali menemui Dosen Pembimbing II atau saya sebut dengan *15 menit yang berhasil membuat remuk redam. ya, pertemuan tadi memang hanya berlangsung 15 menit : 15 menit ketegangan, 15 menit pasang telinga, 15 menit menampakkan wajah full senyum meski dimaki-maki, fiuhh.. 15 menit penuh corat coret di sana sini, 15 menit dan saya benar-benar berada di titik terburuk.


Rasanya saat itu ingin berlari ke perpustakaan, atau mengambil laptop untuk segera memperbaikinya, lalu kembali menyerahkan hasil revisi draft selanjutnya. Ya, titik terburuk yang membuat saya ingin berlari lebih cepat. Ingin menyelesaikan semuanya, segera.

tapi ini terasa sangat lambat, satu hari menyerahkan, baru satu hari mengambil kembali, lalu satu hari untuk revisi, kenapa tidak di rapel satu hari saja?? fiuhh... padahal pagi tadi ibu menelpon, lagi-lagi menanyakan kepulangan saya dan memastikan kapan saya libur.

inilah sebuah proses,,
ada tantangan, ada jatuh, ada peluh, ada lelah, ada marah, ada sedih, ada kalanya ingin diam sejenak, berhenti.


tapi proses itu tidak akan pernah selesai ketika memilih berhenti.
seperti hari ini, sebenarnya revisi bisa dilakukan sehari saja.. tapi kenapa kemarin-kemarin butuh berhari-hari bahkan sampai berminggu dan berbulan-bulan?? Dalam proses ada fokus, ini yang tidak saya miliki kemarin-kemarin. Masih banyak fokus2 lain sehingga terbengkalai.

Maka kini bertekad, tidak ada fokus lain apapun itu selain 'my beloved research' dan 'gerakancintaperpus'. Entah itu lomba bernilai jutaan atau kesempatan emas.. kecuali yang sudah menjadi kewajiban.


Rabb, bantu hamba dalam proses ini,
hamba yakin ada akhir yang indah di setiap proses.




Lt 2 LSI, 1 Februari 2011