Thursday, January 13, 2011

Like an idiot

Like an idiot, why didn’t I know?
Like an idiot, why did I let you go?
Like an idiot, my heart cries slowly
I know now
My love is only you

Even if my eyes look for you
Even if my heart pressures me
I didn’t believe that it was love
I believed that I was lonely and had to lean on you

Like an idiot, why didn’t I know?
Like an idiot, why did I let you go?
Like an idiot, my heart cries slowly
I know now
My love is only you

Let’s not act like idiots
Let’s not heart ache alone
When tears fell because of the pain
I’d become upset with my heart for being so weak

Like an idiot, why didn’t I know?
Like an idiot, why did I let you go?
Like an idiot, my heart cries slowly
I know now

Do you know, that you are my love?
Do you know, that you fill my heart?
Like an idiot, I’ve just found out now
You, I call you

Because without you, I cannot live on

~Like an Idiot~personal taste~


Fallin in Love,,, apa begitu orang yang jatuh cinta??-halah sok gak tau ^^v

Film-film korea emang bikin naluri seorang wanita menambakan romantisme cinta
Romantisme terlepas fisik ya..

meskipun kata ustadz Anis Matta
"Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga. Biasnya adalah ketidakjujuran yang selalu mendorong kita memenangkan salah satunya: jiwa dan raga. Jangan pernah pakai “atau” disini. Pakailah “dan”: kata sambung yang menghubungkan dua pesona itu. Sebab kita diciptakan dengan fitrah yang menyenangi keindahan fisik. Tapi juga dengan fakta bahwa daya tahan pesona fisik kita ternyata sangat sementara."

Mungkin ya,, cinta akan sangat membutuhkan fisik seperti wajah yang menarik, harta yang melimpah, dan hal-hal fisik lainnya..

tapi dari kutipan di atas juga,
fakta lainnya adalah bahwa fisik hanyalah sesaat..
maka jika menggantungkan sesuatu pada yang sesaat maka apa yang kira rasakan waktunya juga akan sangat sesaat~singkat.

*berjalan di bawah pohon di tengah musim semi
*bersepeda melewati jalanan yang lenggang
*terduduk di tepi jalan di malam hari menatap barisan lampu kota
*duduk di teras rumah menghadapkan wajah ke atas-menemui wajah rembulan yang bercahaya


itu hanya sepenggalan kisah yang tak pernah luput dari drama korea,
rasanya dunia ini indah ...
isinya hanya cinta, berdua, cinta, berdua, berdua, berdua, selamanya
persis cerita di dongeng, right??

tiba-tiba hati saya yang sedang berbunga-bunga,
yang sedang senyam-senyum sendiri melihat adegan2nya,
yang sedang memikirkan bagaimana kelak kisah saya yang akan saya ukir,

sekilas muncul berkelebatan,
seorang anak kecil menangis parau di sudut ruangan, sendirian di reruntuhan bangunan tepatnya, sementara suara bombardir peluru tidak pernah berhenti beruntutan

atau seorang anak lelaki berlari kencang dengan mengepalkan tangannya yang berisi batu-batu kecil, dibelakangnya para prajurit berseragam mengejarnya rama-ramai

atau seorang bapak tua sedang meratapi anaknya yang terbujur kaku karena peluru bersarang di tubuh mungil anaknya

atau seorang ibu yang sedang melindungi anaknya hingga terkena pukulan senjata

atau.. ah.. banyak sekali bayangan-bayangan itu muncul...

like an idiot,
lalu sebenarnya siapa yang idiot??

like an idiot, karena bersenang-senang diatas penderitaan mereka
like an idiot, karena masih sempat membayangkan hal-hal semu sementara saudara-saudara saya nyawanya sedang terancam..
like an idiot, mereka tengah memimpikan mati syahid,, sementara saya memimpikan pangeran gagah berani datang membawa kebahagiaan?
ahh.. malu rasanya,

like an idiot.

No comments:

Post a Comment