Ia tidaklah sesempurna Ibunda Aisyah,
Tidak pula setegar Ibunda Hajar,
Ia wanita biasa,
karena ia tidaklah mendampingi seorang Rasul kekasih Allah.
Dari rahimnya tidak keluar wanita sepemberani Asma binti Abu bakar,
Tidak pula keluar lelaki segagah Ali bin Abi Thalib.
Namun cintanya, tak berbatas waktu.
Meski ia tak pernah berkata “Aku mencintaimu anakku.”
Tapi matanya tak pernah berbohong saat ia mengatakan,
“Maafkan ibu, Nak.”
Saat ia mengatakan maaf satu kali,
Maka tidak akan pernah cukup, aku mengatakan maaf seribu kali.
Ia tidak pandai berkata untuk merayuku,
Namun ia punya cinta yang meluluhkanku.
--> diikutkan dalam lomba KITAB (Kisah Tentang Ibu)
http://www.facebook.com/?sk=2347471856&s=10#!/notes/tiga-tujuh/kitab-kisah-tentang-ibu/169620299744914
Seseorang selalu memimpikan kesempurnaan hidupnya, namun sedikit sekali yang menyadari bahwa takdir terbaik selalu lebih manis, bahkan dari kesempurnaan itu sendiri..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
Sepotong Episode
(72)
Curhat Colongan
(46)
Crispy Notes
(44)
Cerpen
(18)
HariHariKu
(17)
Epilog
(14)
ngaco.com
(14)
tarbiyah is so cool
(14)
Intermezzo
(11)
akhwat tangguh
(11)
tentang cinta
(7)
dreamy
(6)
JalanJalan
(5)
Jobseeker
(5)
Quotes.
(5)
Puisi
(4)
30 Hari Mengejar Sidang
(3)
Ala Korea
(3)
Tips Menulis
(3)
Konstelasi Bintang
(2)
pemimpi
(2)
2012
(1)
Diet
(1)
Favorit
(1)
Fiktif
(1)
IPT Perah
(1)
Media
(1)
Opini
(1)
Politik
(1)
Pria
(1)
Resolusi
(1)
Sejarah
(1)
ShareTweet
(1)
Tokoh
(1)
Wisuda
(1)
resensi
(1)
karena q juga punya ibu, maka begitulah dy,
ReplyDeletekelembutan terlihat dari cintanya.
*terima kasih bunda...
~ dy ~
Yup.. cinta yang selalu lebih besar dari cinta yang kita miliki :)
ReplyDelete