"Jangan terburu-buru, tapi juga jangan mencari alasan untuk menunda-nunda."
Singkat, Padat, dan Jelas. Wejangan yang diberikan oleh salah seorang terpercaya yang saya miliki itu, pasca percakapan singkat yang kami lakukan via mobile. Tentang pengaduan saya yang sedikit banyak mengganggu hari saya akhir-akhir ini. Tentang beberapa pertanyaan yang mampir dan butuh jawaban bijak untuk menyelesaikannya.
Entahlah. Meski buku a-b-c-d telah rampung saya baca. Meski sharing telah banyak dilakukan. Meski materi-materi ta'lim sudah banyak didapat. Tapi ternyata, belum mampu menghapus keraguan di hati saya.
Lalu, orang terpercaya itu pun terdiam sebelum mengajukan sebuah pertanyaan. "Apa lagi yang kamu tunggu? Sebutkan lima hal yang menghalangimu untuk mengatakan, ya saya siap."
Kini giliran saya yang terdiam cukup lama, menggumamkan huruf 'mmmm' yang sangat banyak. Hingga akhirnya saya menyebutkannya dengan speed lambat, mengejanya satu per satu, menimbang-nimbang sebelum benar-benar memverbalkannya. Bla...bla...bla....
Dan ciaatttt... semua alasan saya berakhir skak matt! Semuanya bisa diluruskan kembali olehnya hingga saya hanya bisa ber'ooooo' dan mengangguk kalah. Tanda kalau pada akhirnya saya menerima semua penjelasannya.
Akhirnya, beliau mengucapkan sebuah kalimat di akhir percakapan kami: "Kelak akan ada saatnya keyakinan untuk maju itu menghampirimu, hingga tak ada sedikit keraguan pun untuk mengatakan 'ya'. Ya, saat itu pasti akan datang. Tapi, apa kau yakin ketika 'ya' sudah mantap di hati, pada saat bersamaan ada pertanyaan yang sama?" JLEB!
Bersiap siagalah!
No comments:
Post a Comment