(Dapur Pembuatan Epik “Innosnasia”)
Penulis: Adi Zamzam*) salah satu penulis favorit saya ^^v
Adalah sebuah negeri yang hidup di dalam kepala. Adakah itu?
Ya, tentu saja ada. Itu adalah sebuah negeri hasil imajinasimu, sebuah negeri fantasi yang sejatinya hasil rekayasa atas kekreatifanmu menyiasati kebosanan/kemuakan atau mungkin karena kau memang menginginkan hal-hal baru.
Kalian pasti tahu tentang Peterpan dan para Anak Hilang yang legendaris atau mungkin Alice dan sahabat-sahabatnya yang nyentrik itu, atau bahkan Harry Potter yang sekarang membuat demam seluruh dunia. Apakah kalian bisa menemukan di mana letak Neverland—negeri di mana Peterpan bertualang, atau Wonderland—negeri di mana Alice lari dari rasa bosan dengan keluarganya, atau sekolah sihir bernama Hogwarts di alam nyata?
Jawabnya, tentu saja tidak, karena negeri itu hanya ada dalam kepala si pengarang. Namun demikian, kalian toh bisa ke sana dengan peta yang telah disuguhkan pengarang dalam karyanya tersebut. Itulah yang disebut sebagai karya fiksi fantasi atau dongeng.
Tak jauh beda dengan karya fiksi biasa, unsur-unsur pembuatannya tetap sama. Yang membedakannya hanyalah dalam karya fantasi kita bebas membuat sebuah negeri yang aturan-aturan mainnya kitalah yang membangun, atau menciptakan tokoh-tokoh aneh yang semua kepribadiannya kitalah kreatornya. Garis besar semua karya fiksi sebenarnya juga seperti itu. Cuma, dalam karya fantasi kita bisa membungkus, mengecilkan, atau bahkan melebarkan alam nyata dalam alam rekaan imajinasi kita.
Inilah taktik saya ketika coba merajut sebuah cerpen fantasi berjudul Innosnasia( Biji Keabadian) yang dimuat media ini dalam rubrik Epik.
Alangkah bosannya telinga kita ketika mendengar berita tentang pejabat Indonesia yang tersangkut kasus korupsi, rakyat yang teraniaya dan nasibnya tak dipedulikan, karena para wakilnya sibuk studi banding ke negara tetangga. Alangkah bosannya kita mendengar berita tentang warga negara Indonesia(mungkin tetangga kita) yang nekat mengungsi/mengadu nasib menjadi TKI demi memperbaiki nasib yang tak kunjung berubah. Ya, alangkah bosannya.
Karena dikerubungi rasa bosan itulah akhirnya saya membuat negeri yang serupa itu(agar saya tak bosan dengan alam nyata di sekitar), yang pejabatnya egois, yang rakyatnya kritis(dalam artian miris), yang tak membosankan seperti Indonesia yang sudah sering keluar masuk dalam telinga. Ya, itulah Innosnasia, sebuah negeri yang terbias dari rasa bosan saya karena setiap pagi mendengar kabar-kabar buruk dari sebuah negeri di alam nyata yang bernama Indonesia. Mungkin di antara kalian pun ada juga yang mengalami jenuh akut karena setiap pagi mendengar kabar buruk dari Indonesia.
Lalu bagaimana jika ada sebuah negeri antah berantah yang konon bernasib serupa dengan Indonesia? Apakah kalian akan bosan juga mendengar kisahnya? Atau malah tergelitik penasaran, negeri manakah itu yang bernasib serupa dengan negeriku?
Agar terkesan sungguhan dan nyata, tentulah kita harus membuat unsur-unsur yang nyata dalam cerita fantasi rekaan kita. Kita buat semirip mungkin semua unsur dalam negeri fantasi itu dengan negeri nyata yang hendak kita bidik. Bungkuslah dan hiasilah semua unsur-unsur pembangun cerita fantasimu dengan aksesoris yang sesuai. Setelah jadi, maka tokoh-tokoh/kejadian di dalamnya pun akan menjadi simbol pewakil dunia nyata.
Dapatkah kalian menemukan buah Shabr(rasa sabar) atau Syukr(rasa syukur)? Tentu saja kalian takkan mungkin menemukannya di manapun, karena pohon ajaib itu hanyalah simbol yang dibuat Nafisa untuk menyadarkan Sultan muda. Dan simbol-simbol itu, akan mengikut pada ideologi si pengarang. Jika pengarangnya dibesarkan dalam kultur Islam, maka menjelmalah ajaran-ajaran Islam dalam karya fantasi rekaannya. Jika pengarangnya dibesarkan dalam kultur Nasrani, bisa dipastikan simbol-simbol Nasrani pun akan bertebaran dalam karyanya.
Nah, cobalah bungkus semua yang nyata di sekitarmu(yang amat membosankan itu) dalam sebuah bentuk baru yang unik(tak membosankan lagi). Ini adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan karena kita seolah membebaskan sebuah negeri yang terkurung dalam kepala.
Namai orang-orang yang hidup di dalamnya sesuai keinginanmu. Kau bahkan bisa mengambil sampel dari para tetanggamu, lalu kau beri minum mereka dengan ramuan khusus hingga menjelma menjadi makhluk-makhluk baru sesuai keinginanmu. Atau teman-temanmu di dalam kelas, mungkin. Bisa saja kau menemukan seorang tetangga/teman yang jeniusnya minta ampun, lalu kau sulap dia menjadi seekor burung hantu yang profesor. Bisa saja kau menyulap seorang tetangga/temanmu yang lamban, lalu kau beri dia ramuan ajaibmu sehingga dia menjelma seekor kura-kura dalam negeri ajaib itu. Semuanya serba mungkin, asal mematuhi aturan-aturan yang ada dalam dunia fiksi fantasi. Cobalah, kalian pasti bisa!
*Tahun 2002, beberapa cerpen dan puisi karya Adi Zamzam yang bernama asli Nur Hadi ini pernah dipublikasikan di Bahana Sastra-nya RRI Pro II Semarang. Tahun 2004, menang juara harapan Lomba Menulis Cerpen Islami Majalah UMMI. Tahun 2005, juara harapan Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI ke- VII) majalah ANNIDA. Tahun 2008, menang juara tiga Lomba Menulis Cerita Pendek Islami ( LMCPI ke-VIII) majalah ANNIDA. Tahun 2009 dan 2010, dua buah cerpen menjadi karya favorit dalam LMCR memperebutkan LIP ICE Selsun Golden Award. Tahun 2010, masuk nominasi Krakatau Award 2010.
Beberapa novel, cerpen, cerpen anak dan esai juga tersebar di majalah UMMI, NooR, STORY, SABILI, ANNIDA, Annida-online, KOMPAS Anak, Tabloid CEMPAKA, Surabaya Post, Radar Surabaya, Seputar Indonesia.
Buku yang telah diterbitkan: SEBUAH KATA RAHASIA-Kumcer Pilihan Annida-online(SMG Publishing, 2010).
sumber : annida online
Seseorang selalu memimpikan kesempurnaan hidupnya, namun sedikit sekali yang menyadari bahwa takdir terbaik selalu lebih manis, bahkan dari kesempurnaan itu sendiri..
Sunday, March 4, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
Sepotong Episode
(72)
Curhat Colongan
(46)
Crispy Notes
(44)
Cerpen
(18)
HariHariKu
(17)
Epilog
(14)
ngaco.com
(14)
tarbiyah is so cool
(14)
Intermezzo
(11)
akhwat tangguh
(11)
tentang cinta
(7)
dreamy
(6)
JalanJalan
(5)
Jobseeker
(5)
Quotes.
(5)
Puisi
(4)
30 Hari Mengejar Sidang
(3)
Ala Korea
(3)
Tips Menulis
(3)
Konstelasi Bintang
(2)
pemimpi
(2)
2012
(1)
Diet
(1)
Favorit
(1)
Fiktif
(1)
IPT Perah
(1)
Media
(1)
Opini
(1)
Politik
(1)
Pria
(1)
Resolusi
(1)
Sejarah
(1)
ShareTweet
(1)
Tokoh
(1)
Wisuda
(1)
resensi
(1)
No comments:
Post a Comment