
Perkara ini sungguh sangat halus, jaraknya mungkin hanya setipis tisu.. atau bahkan hanya setipis debu?
Fenomena ini mungkin sudah merebak sejak lama, hanya saja.. saya baru-baru ini mengamatinya, umm... okay, tepatnya baru merasa siap menuliskannya.
sejak dulu kala,, fenomena adam-hawa;cewek-cowok;laki-perempuan;pria-wanita;ikhwan-akhwat; selalu menjadi pembahasan yang fenomenal. Dari zaman jahiliyah-nya saya, sampe zaman tarbiyah... masalahnya sama, meski namanya beda-beda.
Sebenernya saya merasa tidak punya hak untuk bahas ini, tapi.... lama-lama mumet juga.
So,pembahasan ini hanya berdasarkan opini saya ya? isi kepala saya. Jika ada yang kurang berkenan...mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya...
#Positif-Negatif ; sejak dulu kala... kedua kutub ini saling tarik menarik, ini diibaratkan cowok & cewek; fitrahnya... mahluk cewek gak akan bisa lepas dari mahluk yg namanya cowok. Setebal apapun iman seorang manusia. Makanya kenapa dalam Islam ada 'pernikahan' dan itu disunnahkan untuk menjaga kesucian. Dan kita juga sama-sama tahu sekarang, kalau pacaran sudah menjadi hal biasa di 'masyarakat' kita. Seseorang yang bilang gak mau pacaran; justru dianggap aneh.
#Sadar gak kalo kita ini 'mahluk cantik'?? Setertarik apapun kita wanita pada seorang pria, saya yakin tidak akan seganas seorang pria ketika tertarik pada seorang wanita. Gak percaya? Okay, pernah denger ada berita (maaf-red) pemerkosaan terhadap kaum adam oleh wanita? Jujur. Saya belum pernah. Kalaupun ada, mungkin satu banding sejuta. Awalnya saya menganggap hal ini biasa saja, sampai suatu ketika ada teman yang mengatakan "Kukunya suka dirawat di salon ya?" pada saat praktikum pengolahan di lab *saat itu saya sedang memotong bumbu untuk praktikum. Saya heran, bahkan mungkin teman dekat saya tidak menyadari itu. Tapi orang ini? Memperhatikan bahkan sampai ke kuku saya? Saya langsung refleks menyembunyikan jemari saya yang belum pernah masuk salon itu. Sambil beristighfar dalam hati, ini terjadi setelah saya menutup aurat saya sesempurna mungkin.
#Koleksi-Seleksi-Resepsi; pernah denger istilah ini? Saat pertama kali saya dengar kata-kata ini meluncur dari seorang teman pria di SMA. Saya sontak marah, serendah itu kah memandang derajat wanita? Hanya untuk dikumpulkan untuk kesenangan, lantas yang tak sesuai akan ditendang, yang dianggap layak akan dipertahankan sampai jenjang pernikahan. Lalu kalau setelah itu ada yang lebih lagi?? Saya tetap cemberut meski teman saya itu menjelaskan dengan bahasa halus. Saya tidak suka istilah itu, entah kenapa! And then... saya mendengarnya lagi... bedanya, kini yang menyatakan itu seseorang dengan label 'ikhwan', lantas saya berpikir. Apa bedanya mereka berdua?? Kefahaman? Pasti Ya! Baik dari segi agama maupun intelektual, karena dulu teman SMA saya itu bukan seseorang yang religius, dan ia masih SMA saat mengucapkan itu. Benang merahya hanya satu; karena mereka laki-laki. Tapi, apa lantas itu membuat mereka sama? Lalu, proses tarbiyah itu... apakah tidak menciptakan efek berbeda?
#VMG(Virus Merah jambu); Virus ini... awalnya saya menganggapnya biasa, saya belum begitu mengenal virus ini. Saya hanya memahami virus ini bisa menjangkiti siapa saja, pun aktivis dakwah. Waktu terus berlalu, dan saya hanya sebatas memahami kalau VMG ini sejenis virus yang membuat orang sakit karena menahan perasaannya. Titik. Dan... ternyata perkiraan saya itu NOL BESAR. VMG itu ternyata sejenis virus yang dapat membuat seseorang kehilangan akal sehatnya, kehilangan keteguhannya menjaga kesucian, kehilangan prinsip tarbiyah yang selama ini diembannya. Astagfirullah... mata saya terbuka lebar saat saya melihat seorang akhwat dan ikhwan jalan berdua di jalanan kampus; mereka belum menikah. Atau seorang akhwat yang saya tahu penampilannya dahulu begitu anggun dengan pakaian takwanya, sekarang... saya tak melihatnya. Ia berubah total. saya hampir tak mengenalinya. Tahu alasannya? Mereka bilang Cinta.
#Pacaran; kita yang faham akan hukum aktivitas yang satu ini pasti dengan lantang mengucapkan Say No To Pacaran! (Semoga Allah senantiasa memberi keistiqomahan pada kita semua). Okay, kita list apa saja yang dilakukan seseorang ketika pacaran (dari berbagai sumber); jalan berdua, gandengan tangan, makan bareng, nonton, telpon2an, smsan dan bisa lebih lagi...
#Harapan; Wanita itu senang diperhatikan. Pria itu lebih senang di puji. Bener? Menurut literatur yang saya dapat begitu, jadi maaf kalo salah,hehe. Trus hubungannya apa? Ya, hati-hati membuat 'harapan' itu berkembang di hati masing2. Berinteraksi sewajarnya, menjaga interaksi bukan berarti gak gaul kok. Karena percaya atau tidak, benih itu bisa timbul akibat interaksi... kekaguman dari masing-masing pihak bisa muncul dari sana. Meski ada juga yang muncul tiba-tiba. Soalnya saya menemukan banyak faktanya... terlalu biasa menelpon, terlalu biasa bersmsria hingga akhirnya merasa kehilangan jika sehari saja sms atau dering telpon tak kunjung datang.
#SetipisTisue; Cinta itu fitrah. Saya yakin itu. Sehebat apapun kita, semenjaga apapun kita, tak akan ada yang bisa mencegah perasaan merah jambu itu tumbuh di hati kita. Lalu harus bagaimana? Membunuhnya? Atau malah memeliharanya agar bertambah subur? Kedua cara itu salah menurut salah. Kita tidak harus membunuhnya, karena saya yakin tak akan semudah itu. Memeliharanya? Itu semakin berbahaya. Lantas? Mendekatlah padaNya, kembalikan rasa itu pada Sang Pemilik Hati. Ia yang akan mengarahkan kemana hati ini layaknya berlabuh sebelum waktunya. Cukup ia yang menjadi curahan hati ketika rasa itu menyesak, yakinlah ada seseorang yang tengah menjaga hatinya juga sebelum dipertemukan dengan kita.
akhirnya... kita semua sama-sama mengerti jamaah kita bukanlah jamaah malaikat...
akhwat...ikhwan...hanya manusia biasa, kagumlah pada karyanya...bukan kagum pada orangnya. Berharap pada manusia kelak akan kecewa, berharap pada Allah tak akan pernah kecewa.
“Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka kira,” (HR Imam Bukhari).
No comments:
Post a Comment