Seseorang selalu memimpikan kesempurnaan hidupnya, namun sedikit sekali yang menyadari bahwa takdir terbaik selalu lebih manis, bahkan dari kesempurnaan itu sendiri..
Sunday, May 8, 2011
my sweet hidayah moment
Aku tahu, atau lebih tepatnya sok tahu
Pagi ini kau lagi-lagi bersyukur tentang aku
Kalau saja dahulu kau benar-benar tak mengizinkanku ikut mengaji bersama teman di kampusku,
Pastilah kau tidak akan melihatku tilawah seusai sholat dengan bacaan yang setidaknya tidak lagi berantakan seperti bertahun-tahun lalu,
Pastilah kau melihat aku hanya menghabiskan waktu dengan buku-buku bacaan melulu tentang percintaan muda-mudi remaja di kamar,
Pastilah kau merasa uangku habis hanya untuk hang out bersama teman-teman.
Ibu, aku tahu meski disela teleponmu selalu terdengar nada khawatir jika aku lama tak pulang;mungkin pikirmu melayang pada berita di media banyak mahasiswi yang hilang dan tak pernah pulang karena pencucian otak,
mungkin kau takut aku salah satunya.
Ibu, aku tahu ayah sering sekali membisikimu agar menanyakan aktivitas mengajiku, tapi aku tak pernah menjawabnya selengkap yang kau mau. aku hanya menjawab dengan perubahan yang terjadi padaku; ilmu yang kian bertambah, kegiatan yang semakin bermanfaat, dan kau rasakan itu bukan?
Lalu pelan-pelan kusampaikan apa saja yang terjadi di kelompok mengajiku, kau mengangguk dan bernafas lega,, ternyata hanya itu: hanya tilawah, tausiyah, bedah buku keislaman, materi keislaman, lalu saling curhat dengan masalah masing-masing. hanya itu. Kalaupun ada pengeluaran uang, itu hanya seribu rupiah per minggu, yang kadang digunakan untuk membeli buku untuk bahan bedah buku, atau ongkos jalan-jalan. Kau pastilah tau, uang itu lebih berguna untuk itu, daripada kugunakan untuk nonton di bioskop tempo lalu.
Lalu kau semakin resah, aku tak pernah pulang bersama seseorang atau aku tak pernah menceritakan satu nama yang kau harap adalah pendampingku, lalu kisahkan pengalaman kakak-kakak kelasku yang menikah tanpa pacaran, bagaimana nafas islami membingkai keluarga mereka, dan kau lagi tersenyum lega*mungkin berpikir;anakku ternyata normal. Lalu kau bercerita padaku tentang film ketika cinta bertasbih, kau sedikit banyak telah tahu apa itu ta'aruf..
alhamdulillah,, kau tidak sekeras dulu menentangku dengan kaos kaki dan rokku...
>>to be continue
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
Sepotong Episode
(72)
Curhat Colongan
(46)
Crispy Notes
(44)
Cerpen
(18)
HariHariKu
(17)
Epilog
(14)
ngaco.com
(14)
tarbiyah is so cool
(14)
Intermezzo
(11)
akhwat tangguh
(11)
tentang cinta
(7)
dreamy
(6)
JalanJalan
(5)
Jobseeker
(5)
Quotes.
(5)
Puisi
(4)
30 Hari Mengejar Sidang
(3)
Ala Korea
(3)
Tips Menulis
(3)
Konstelasi Bintang
(2)
pemimpi
(2)
2012
(1)
Diet
(1)
Favorit
(1)
Fiktif
(1)
IPT Perah
(1)
Media
(1)
Opini
(1)
Politik
(1)
Pria
(1)
Resolusi
(1)
Sejarah
(1)
ShareTweet
(1)
Tokoh
(1)
Wisuda
(1)
resensi
(1)
Keep Istiqomah, Keep Hamasah ! ! !
ReplyDelete